A.Kompetensi Dasar
Memahami bahwa firman Tuhan mewujudkan keadilan dalam masyarakat.
B. Indikator Pencapaian Hasil Belajar
1. Mendeskripsikan pengertian keadilan
2. Menemukan bentuk-bentuk ketidakadilan yang terjadi dalam masyarakat
3. Menjelaskan bahwa mendapatkan perilaku yang adil merupakan hak asasi manusia
4. Mendeskripsikan usaha-usaha untuk menegakkan keadilan
5. Menjelaskan firman Tuhan yang ditemukan tentang keadilan
6. Mengadakan wawancara dengan masyarakat sekitar tang bertema keadilan
7. Merefleksikan hasil wawancara secara tertulis.
C. Landasan Pemikiran
Banyak masalah yang memprihatinkan terjadi dalam masyarakat di Negara yang sedang gencar-gencarnya melancarkan program pembangunan, tetapi tak ada masalah yang lebih memprihatinkan dan menuntut pemecahan segera daripada masalah ketidakadilan social. Melebarnya jurang antara kaya dan miskin,bertambahnya jumlah pengangguran,rendahnya upah buruh,dominasi pribadi yang memegang kekuasaan ekonomi atau politik,pemutlakan hak milik pribadi yang membiarkan segelintir orang memiliki perusahaan-perusahaan raksasa dan menguasai hidup banyak orang,merupakan contoh wajah ketidakadilan yang sedang melanda bangsa kita.
Kondisi ini memang sangat memprihatinkan. Banyak orang menderita karena hak-haknya dirampas,tetapi tidak dapat berbuat apa-apa. Orang-orang yang bertindak adil dan menyengsarakan orang lain bersikap bahwa di luar dirinya tidak terjadi apa-apa. Mereka merasa tidak bersalah atau berdosa. Bahkan,mereka semakin merajalela dalam kerakusan dan ketamakannya dengan berbuat tidak adil terhadap sesamanya yang lemah. Sebaliknya, betapa sulit membangun keadilan dalam masyarakat kita. Keadilan selalu terkait erat dengan masalah kepastian hukum. Masalah kepastian hukum ini rupanya masih harus diperjuangkan dengan gigih, karena sudah begitu lama hukum bukan milik masyarakat tetapi milik orang yang mempunyai kekuatan,kekuasaan,dan uang.
Di sini,keadilan dapat dimengerti sebagai keadilan perorangan dan keadilan sosial. Keadilan perorangan lebih menyangkut orang perorangan,dan akibatnya tidak terlalu rumit atau pelik. Misalnya,orang membeli sebuah barang seharga Rp 1.500,- maka dia berhak untuk mendapatkan barang itu sesuai dengan harganya,murid yang telah menempuh ujian berhak mendapatkan nilai seturut kemampuannya. Sedangkan,keadilan sosial lebih menyangkut masyarakat luas dan bersifat struktural. Di sini,jika terjadi ketidakadilan,maka akibatnya akan berlipat ganda,jika terjadi ketidakadilan yang melibatkan orang dalam,maka orang itu dapat menunjang ketidakadilan dalam masyarakat. Ketidakadilan sosial itu akan merembes dan mempengaruhi segala aspek kehidupan. Jika hal ini terjadi,pembangunan ekonomi,sosial,dan politik yang pernah dilakukan tidak banyak menolong kaum kecil atau lemah. Proyek pembangunan yang ditujukan untuk kaum kecil atau lemah hanya untuk mencari popularitas pejabat atau orang-orang tertentu,bahkan mempersempit ruang gerak dan kemerdekaan kaum kecil atau lemah sehingga menjadi kelompok yang tersingkirkan.
Keadilan dapat dimengerti melalui pendapat,antara lain:
a. Aristoteles
Keadilan dibedakan sebagai keadilan komutatif dan distributive. Keadilan komutatif adalah keadilan yang diberikan kepada setiap orang sama banyaknya, tanpa mengingat jasa-jasa perorangan. Keadilan distributive adalah keadilan yang diberikan kepada setiap orang menurut jasanya masing-masing. Disini, keadilan tidak menuntut pembagian yang sama untuk semua orang, tetapi berdasarkan perbandingan.
b. Plato
Keadilan dibedakan sebagai keadilan komutatif, distributif, dan legal atau moral. Definisi keadilan komutatif dan distributif sama dengan pendapat aritoteles. Keadilan legal adalah penyesuian atau pemberian tempat dalam masyrakat, sesuai dengan kemampuannya, dan cocok dengan pribadi bersangkutan dihadapan hukum yang berlaku.
c. Religiositas
Keadilan adalah sikap dan cara Tuhan berada dan bertindak untuk menyampaikan kedamaian untuk kesejahteraan manusia secara keseluruhan. Keadilan yang tercurah dari kemurahan hati Tuhan sendiri, yang menuntut setiap orang untuk meneruskan apa yang benar dan adil bagi semua orang di muka bumi, pastilah tumbuh rasa hormat dan kesediaan menjaga ciptan, alam, dan seluruh makhluk di muka bumi, demi keutuhan ciptaan itu sendiri.
Banyak orang atau kelompok berjuang melawan ketidakadilan dan mencoba mengangkat derajat ‘orang kecil’. Contoh orang yang memperjuangkan hal ini, antara lain : Y.B. Mangunwijaya Pr, lg. Sandyawan Sumardi Sj, Dewi Rosa Damayanti, Karlina Leksono Supelli,Wardah Hafidz,Ibu Teresa,Nelson Mandela,Martin Luther King, dan sebagainya. Contoh kelompok yang berkecimpung dalam bidang ini antara lain : Komnas HAM,UPC,Yayasan sosial Soegijapranata,CRE,Komisi bagi kesamaan ras yang didirikan oleh pemerintah Inggris, Badan-badan PBB seperti UNHCR,UNICEF,WHO,dsb.
Berbagai usaha yang dapat dilakukan untuk mengatasi ketidakadilan dan menganggkat derajat ‘Orang kecil’,antara lain:
1) Penyadaran kepada ‘orang kecil’ bahwa ketidakadilan yang mereka alami bukanlah nasib yang harus diterima begitu saja,tetapi dapat diubah asalkan mereka mau memperjuangkan keadilan dan tidak mau menerima ketidakadilan. Tidak mungkin menghapus ketidakadilan tanpa perjuangan. Tujuan perjuangan ini adalah menciptakan suatu masyarakat yang lebih adil, seimbang, dan manusiawi, dimana orang kecil ikut menentukan semua keputusan yang menyangkut nasib mereka dan seluruh masyarakat. Disini, tujuan perjuangan bukan untuk menghancurkan lawan, tetapi menciptakan keseimbangan dan keselarasan yang adil.
2) Penyadaran kepada penguasa bahwa mereka harus melepaskan beberapa kepentingan demi terciptanya keadilan masyarakat. Sikap ini akan lebih berhasil bila didukung oleh perjuangan orang miskin, tertindas, kelas bawah, dan sebagainya yang ikut mengambil bagian dalam setiap keputusan. Perjuangan demi keadilan tentu menimbulkan konflik kepentingan bagi meraka. Disini, tujuan perjuangan bukan membenci da menghapus golongan atas, tetapi menciptakan keseimbangan dan keselarasan yang adil.
3) Memperjuangkan keadilan dan kesetiakawan tanpa kekearasa. Dalam sejarah, ajaran cinta kasih sungguh memberi inspirasa bagi banyak orang untuk memilih dan bertindak tanpa kekerasan melawan ketidakadilan. Selain itu, orang diajak untuk mengembangkan semangat kesetiakawanan dan kerja sama di antara semua pihak, meski berbeda kepentingannya. Misalnya, hunbungan pengusaha dan buruh akan berjalan dengan selaras, tanpa ada kecurigaan, kalau di antara keduanya terjadi sharing atas kondisi perusahaan, baik dalam bentuk tranparansi kepemilikan modal maupun kesepakatan system pengajian.
4) Memberdayakan kemampuan mereka melalui berbagai kegiatan, misalnya membuat usaha home industry, simpan pinjam, pemberian modal, kursus dan latihan kepemimpinan, proses penyadaran terus-menerus.
5) Membuat kelompok atau penguyuban sebagai wadah dalam mengatasai persoalan-persoalan yang menimpa orang kecil dan sekaligus menjadi forum tukar-menukar informasi.
Lewat firman-Nya Tuhan menghendaki manusia memperjuangkan keadilan bagi semua orang. Semua orang dipanggil untuk memberikan teladan hidup kepada dunia, yaitu mencintai dan menghargai sesame, khususnya orang kecil, miskin, tertindas, menderita, terabaikan, dan disingkirakan masyarakat. Sumbangan yang diberikan untuk menciptakan keadilan yang kehidupan sehari-harinya selalu memancarakan kasih Tuhan, baik dalam keluarga, sekolah, maupun masyarakat, melalui perkataan dan perbuatan. Meskipun kenyataannya, orang selalu dikuasai oleh pamrih pribadi dan kelompok, egoisme, keserakahan, ketidakjujuran, kesombongan, kekayaan, kekuasaan, kemampanan dan sebagainya.
Dilingkungan sekolah, anda melihat dan mengalami persoalan yang berhubungan dengan ketidakadilan. Tata tertib sekolah yang seharusnya berlaku untuk semau warga sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, dan karyawan, ternyata hanya berlaku untuk anda. Misalnya sekolah ada peraturan bahwa tidak boleh merokok, terlambat, membolos, dan sebagainya bagi semua warga sekolah, yang terjadi adalah kalu anda melanggar aturan pasti mendapat hukuman, sedangkan kepala sekolah, guru dan karyawan melanggar aturan dibiarkan dan tidak mendapat sanksi.
Melalui materi pokok ini, anda diajak untuk makin menyadari pentingnya menegakkan dan memperjuangkan keadilan, dan melalui firman-Nya Tuhan menghendaki agar dirinya terlibat dalam mewujudkan keadilan.
D. Uraian Materi Pokok
1. Pengertian Keadilan.
2. Ketidakadilan dalam masyarakat.
3. Mendapatkan perlakuan yang adil merupakan hak asasi manusia.
4. Usaha-Usaha menegakkan keadilan.
5. Firman Tuhan tentang keadilan.
E.NARASI
Alkitab Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru jika kita perhatikan dengan teliti dan seksama adalah satu kesatuan yang tak akan pernah terpisahkan, hal tersebut menunjukkan sifat Allah yang seimbang, sifat Allah yang adalah kasih dan adil yang konsisten dan berimbang. Sehingga tidak mengherankan, kita sebagai manusia, cenderung ingin rasanya mengkritik dan mengoreksi Alkitab yang adalah firman Allah yang tanpa salah yang menurut kemanusiaan kita Alkitab atau firman Allah tidak manusiawi dan tidak ada kasih dan tidak adil, tapi apa boleh dikata, itulah firman Allah, itulah Alkitab, yang mau tak mau harus kita terima dengan rendah hati dan mau belajar untuk mengerti siapa sebenarnya Allah yang kita sembah. Allah adalah Allah, manusia adalah manusia, Allah menuntut manusia untuk supaya kembali kepada-Nya dan memiliki sifat-sifat Tuhan, siapakah manusia yang begitu kurang ajar menuntut Allah menyesuaikan diri dengan manusia, bukankah seharusnya malah sebaliknya?
Perjanjian Lama adalah pikiran Allah sedangkan Perjanjian Baru adalah perasaan Allah, inilah yang disebut kasih. Kasih Allah dan manusia sangat berbeda.
Dulu, saya pernah bekerja di Jepang selama lebih kurang 4 tahun setengah, uang yang saya kumpulkan saya titipkan ke ibu saya, pada awalnya, ibu saya terkesan agak sedikit memaksa saya untuk menitipkan hasil keringat saya kepadanya. Dia sering marah tanpa sebab, mencari-cari kesalahan saya sampai buntu, tapi tak mendapatkan kesalahan apa-apa menurut ukuran dan peraturan manusia pada umumnya, dan itu semakin membuat dia semakin berang, saya pun tak tahu kenapa? Apa yang dia cari? Mau apa dia?
Waktu berjalan, hingga tiba 3 tahunan, saya telah mengetahui uang saya telah dihabiskan untuk berjudi oleh ibu saya, berjudi di kasino. Sebelumnya saya yang hanya berencana untuk bekerja di Jepang selama 3 tahun akhirnya dengan terpaksa bertambah 1 tahun setengah, tapi rencana Allah, maaf, sepertinya Allah benar-benar berpikiran sama dengan saya kali itu (hanya kali itu), tahun ke empat memasuki tahun ke lima pertengahan, saya dideportasi dan pulang ke Indonesia (karna status saya ilegal). Semuanya dideportasi, termasuk ibu saya dan saudara-saudara ibu saya.
Setelah ibu saya sudah pulang saya melampiaskan kemarahan saya yang sudah saya pendam dari Jepang. Saya pergi dari rumah, dan saya berjanji, saya tak akan pernah kembali lagi ke rumah, saya tidak dendam kepadanya tapi saya tak akan pernah lagi pulang ke rumah sampai kapan pun bahkan sampai mati. Terakhir, saya juga menuntut uang saya itu dikembalikan ke saya dengan berbagai dasar dan alasan.
Kenapa saya bilang Tuhan kali itu sama pikiran dengan saya? Karna itu adalah teguran keras buat seorang ibu yang tak mendidik, bagi orang tua yang belum mampu menjadi orang tua selayaknya. Adilkah Tuhan? Adilkah saya? Adil!!! Kasihkah Tuhan? Kasih!!! Kurang ajarkah saya? Tidak!!! Berdosakah saya kepada Tuhan? Berdosa!!! Berdosakah Tuhan dengan kasih dan keadilan-Nya? Tidak!!! (Tulisan saya kali ini benar-benar dalam, mohon diperhatikan).
Jadi, kesimpulannya, saya juga tidak tahu apakah saya sudah melakukan keadilan dan kasih menurut standar Tuhan? Saya pikir itu tidak mungkin, karna memang tidak mungkin. Tapi, yang bisa saya lakukan itulah yang akan saya lakukan.
Tuhan itu kasih dan adil, kasih dan keadilan-Nya adalah satu kesatuan yang tak akan pernah terpisahkan, sudahkah kita memiliki sifat Tuhan ini? Ada orang yang terlalu banyak memakai perasaan, yang pada akhirnya malas, konsep yang kacau, sesat tidak karuan dan perang-perangan. Ada orang yang terlalu banyak memakai pikiran, akhirnya sombong, seenak jidat, memandang hina orang lain dan perang-perangan.
F.Pendalaman dan refleksi
1. Bentuk ketidakadilan apa saja yang ad di narasi atas?
2. Jelaskan tentang keadilan!
3. Sebutkan bentuk2 ketidak adilan!
4. Jelaskan bahwa mendapat perlakuan adil merupakan hak asasi manusia!
5. Usaha2 untuk meneggakkan keadilan!
G.Pengembangan Regiositas
Berikut ini disajikan beberapa pandangan dari agama tentang firman Tuhan mewujudkan keadilan dalam masyarakat.Anda dapat membaca sumber2 lain untuk menambah wawasan.
Agama ISLAM
Keadilan adalah syarat terciptanya kesempurnaan pribadi,standart kesejahteraan masyarakat,dan sekaligus ja;an terdekat menuju kebahagiaan ukhrawi.Keadilan harus ditegakkan dimanapun kapanpun dan terhadap siapapun.
Adil termaksud akhlakul karimah yang harus dimiliki oleh setiap muslim.Seorang sehendaknya berlaku adil terhadap dirinya sendiri,terhadap kedua orangnya dan terhadap bangsa dan negaranya,bahkan khaliknya, Alloh SWT.
Keadilan merupakan sesuatu yang bernilai tinggi baik dan mulia.Bila keadilan diwujudkan dalam kehidupan pribadi,keluarga ,masyarakat,bangsa,Negara maka sudah tentu ketinggian kemuliaan akan mereka raih.
Dalam kehidupan bermasyatakat,berbangsa dan bernegara jika keadilan itu dapat diwujudkan,maka masyakat tersebut akan menjadi masyarakat yang aman , tentram damai sejahtera lahiriah dan batiniah.Hal ini disebabkan masing masing anggota masyarakat melakukan kewajibannya terhadap orang lain dengan sebaik baiknya dan akan memenuhi hak orang lain dengan sebaik baiknya pula.Selain itu,tentu penindasan dari yang kuad kepada yang lemah tidak akan terjadi,juga kejahatan akan berkurang,mungkin lenyap karena hokum betul betul diteggakan.
AGAMA KRISTEN
Tuhan menghendaki agar manusia menaati hokum dan menegakkan keadilan,dengan cara membela mereka yang dirampas haknya,tidak menindaks dan berlaku keras terhadap orang asing,yatim dan janda ,serta tidak menumpahkan darah orang yang tidak bersalah.
Di dalam Roma 7 dikatakan bahwa Taurat diberikan supaya manusia mengetahui kesucian, keadilan, dan kebajikan Tuhan Allah. Allah itu Mahasuci, Mahaadil dan Mahabaik. Ketiga hal ini menjadi inti Taurat. Dan ketiga hal dari Taurat ini menjadi pengertian manusia tentang Tuhan Allah. Taurat mencerminkan ketidaksanggupan kita melakukan kehendak Allah dan mencerminkan kejatuhan kita dari status yang ditetapkan oleh Allah, ketidakmungkinan kita untuk mencapai target yang ditetapkan oleh Allah, sehingga akhirnya kita mengetahui yang Allah kehendaki agar kita menjadi orang yang suci, adil, dan baik. Kesucian, keadilan, dan kebaikan adalah diri Tuhan Allah sendiri. Ini adalah target yang sekaligus sumber, bukan sekedar sebuah ide, bukan suatu ideologi ciptaan manusia. Kita dicipta oleh Allah yang suci, adil, dan baik. Semua agama mempunyai ide yang tertinggi, dan ide yang tertinggi menjadi standar moral. Semua agama mempunyai target ultimat bagi kebajikan manusia, tetapi mereka tidak tahu yang disebut target itu sebenarnya sekaligus adalah Sumber. Kalau “target” adalah titik terakhir, “sumber” adalah titik paling mula. Maka di sini kita melihat suatu garis yang mewakili proses. Maka kita sadar bahwa hanya Allah yang berhak mengatakan, “Akulah Alfa dan Omega.”
Ketika Tuhan mengatakan, “Akulah Alfa, Akulah yang Awal,” itu berarti Dia sumber, sehingga tidak ada sesuatu pun yang berasal dari diri Anda sendiri. Kepintaran maupun kesehatan kita berasal dari Sumber, bukan dari diri kita sendiri. Kemuliaan harus kita kembalikan hanya kepada Tuhan yang menjadi Sumber Pemberi Anugerah. Kita juga tidak boleh lupa bahwa Tuhan, Pemberi Anugerah, mau kita hidup bertarget, bersasaran, dengan standar yang harus kita capai. Yang disebut “mimpi itu tiba, berarti engkau membayangkan, engkau berjuang mencapainya, dan ingin mendapatkan sesuatu di akhir perjuanganmu.” Di dalam kita berharap untuk bisa mencapai sesuatu, harapan itu menjadi sumber dan sekaligus merupakan potensi yang merangsang seseorang untuk mengaktualisasikan diri mencapai hasil akhir. Dan Allah mengatakan, “Aku bukan hanya yang Awal, tetapi juga yang Akhir. Akulah Alfa dan Omega.”
AGAMA KATOLIK
Keadilan Allah dalam perjanjian Lama sering disamakan dengan kesetiaan dan cintaNya yang teguh tidak goyah dan snagat erat hubungannya dengan belas kasihNya.Menurut kristiani,keadilan,kebijaksanaa,keugaharian dan keberanian disebut keutamaan keutamaan dasar bagi tingkah laku manusia yang benar.
Cinta kasih dan keadilan merupakan suatu kesatuan.Mencintai sesame merupakan tuntutan mutlak dari keadilan karena cinta kasih menyatakan dirinya dalam tindakan tindakan nyata dalam tatanan structural masyarakat yang menghormati martabat manusia,melindungi hak hak asasi dan mempermudah jalan bagi perkembangan manusia.Menegakkan keadilan berarti merombak struktur struktur yang menghambat perwujudan cinta kasih.
AGAMA HINDU
Bagi orang orang yang tinggi ilmunya,sesungguhnya ia tidak saying merelakan nyawanya apalagi hartanya untuk kepentingan umum karena sesungguhnya maut pasti dating. Karena itu berkorban untuk kepentingan umum adalah lebih mulia daripada tidak.Dalam ajaran karma yoga yang diajarkan menurut weda,ditekankan pentingnya bagi setiap manusia untuk tawakal,sabar menerima kenyataan hidup ini dan berusaha memberi arti hidup ini sebaik baiknya,dengan bekerja dan mengapdi.Tuhan yang maha Kuasamemberi rahmat kepada kita ,namun hendaknya manusia tidak bermalas malasan dan selalu mengendalikan kata kata yang tidak berguna. Hendaknya selalu aktif dan bekerja.Tuhan mengkehendaki agar umatnya menata tata kehidupan berkeadilan social dengan mengamalkan ajaran agamanya.
Anrsamsya terdiri dari a+nr+samsa.a artinya tidak,nr= nara berarti orang,diri samsa v sams berarti memuji. Jadi lengkapnya anrsamsya berarti tidak memuji diri sendiri,tidak hanya mementingkan diri sendiri,tetapi benar benar mengabdi demi kepentingan umum,sesuai dengan garis yang ditentukan oleh agama kita,Hendaklah kita selalu mengapdi untuk kepentingan umum ,dngan pengertian harus bersedia dan berani membuang kepentingan diri sendiri .Mengabdi untuk kepentingan umum itu berarti kita telah melaksanakan dharma yang tertinggi seperti semboyan anrsangsya mukhyaning dharma. Sifat tahan uji ini adalah kesaktian yang hebat ,kepandaian anda membawa diri tidak melupakan sesame apalagi yakin adanya atma,itulah yang disebutpengetahuan mistik yang sangat luhur; maka yang disebut hakikat brata (janji atas diri) adalah satya atau kesetiaan saja adanya.
Bila kita meninjau kehidupan kita di dunia maya ini,maka dapatlah kita menarik garis siku siku berbentuk L (yang terdapat 2 garis tegak lurus menunjukan hendaknya kita umat manusia melakukan pengabdian kita ke hadapan Ida Sanghyang Widhi Wasa atau Tuhan yang Maha Esa.Jadi mengabdi kepada Tuhan adalah pengabdian yerakhir dan maha tinggi,bila kita dibandingkan dengan pengabdian yang lainnya.Sanghyang Widi atau Sanghyang tunggal adalah titik puncak terakhir yang harus kita tuju sebagai tujuan terakhir.
Jadi pemeluk agama lebih cenderung pada kehidupan spiritual daripada kehhidupan material,lebih memelihara kesucian jiwa daripada pengejaran harta benda.Garis spiritual adalah alam Ke-Tuhanan dan garis material adalah alam kenyataan (semua yang terdapat di dunia ini). Dalam perkawinan Ramayana ,Sri Rama pernah menasehati Vibhisana katanya Prantha donireng sorat,artinya mengabdilah kamu di dunia ini demi untuk kepentingan umum,atau semboyan sekarang Sepi ing pamrih rame ing pengabdian .
Agama Budha
Untuk mengamalkan bagi semua,sang Budha mengajarkan agar kita menggembangkan sifat-sifat Brahma Vihara,yaitu:
1.Metta(cinta kasih) : Sikap batin yang mengharapkan kesejahteraan dan kebahagiaan semua makhluk,tanpa membedakan sedikit pun.
2.Karuna(Welas Asih) : Sikap batin yang timbul apabila melihat penderitaan makhluk lain dan berhasrat untuk menghilangkan atau meringankan penderitaan itu.
3.Mudita(Empati) : Suatu bentuk perasaan yang menempatkan diri kita seperti keadaan yang lain; ikut merasakan penderitaan ataupun kebahagiaan orang lain.
4.Upekkha(Keseimbangan Batin) : Sikap batin yang seimbang dalam segala keadaan oleh karena menyadari bahwa setiap makhluk hidup memetik hasil dari perbuatannya sendiri.
Pengembangan sikap-sikap ini didasarkan atas keyakinan dan pengakuan bahwa manusia itu sama derajat dan martabat, sama hak dan kewajibannya tanpa membedakan suku,keturunan,warna kulit,jenis kelamin,kedudukan sosial,agama, dan kepercayaan.
Agama Khonghucu
Di dalam kitab Li Ji VII : 1. 2 iman konfuciani meyakini bahwa firman Tuhan itu membawakan terselenggaranya dunia dalam kebersamaan agung. “ Terselenggaranya jalan suci yang agung ( Da Dao Zhi Xing ) itu, dunia ini bahwa langit ini di dlaam kebersamaan, dipilih orang yang bijak dan mampu, kata-katanya dapat dipercaya, apa yang dibini menjadi harmonis, maka orang tidak hanya kepada orang tua sendiri mengasihi, tidak hanya kepada anak sendiri menyayangi sebagai anak. Menyiapkan bagi yang tentram melewati hari tua sampai akhir hayatnya. Bagi yang muda – kuat mendapatkan kesempatan berpahala. Anak-anak mendapatkan pengasuh, para janda, balu, yatim piatu semuanya mendapatkan perawatan. Orang tidak suka menggunakan tenaga, maka segala upaya mementingkan diri sendiri tertutup dan tidak berkembang. Perampok, pencuri dan pengkhianat menghentikan perbuatannya, maka pintu gerbang luarpun tidak perlu di tutup. Demikianlah yang dinamai Kebersamaan Agung.” ( Xs. Tjhie )
H.Evaluasi
1. Jelaskan pengertian keadilan!
2. Sebutkan bentuk-bentuk ketidakadilan dalam masyarakat!
3. Jelaskan bahwa mendapatkan perilaku adil merupakan hak asasi manusia!
4. Sebutkaun usaha-usaha untuk menegakkan keadilan!
5. Jelaskan maksud firman Tuhan mengenai keadilan!
6. Bagaimana tanggapan anda terhadap wawancara dengan masyarakat sekitar sekolah!
DAFTAR PUSTAKA
1.Buku siswa,Mewujudkan hidup beriman dalam masyarakat dan lingkungan hidup..
2.http://www.cerita-kristen.com/joomla/component/option,com_joomlaboard/Itemid,53/func,view/catid,8/id,434/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar